Pemanfaatan Limbah Ikan Menjadi Tepung Ikan Sebagai Bahan Pakan Alternatif di Desa Assorajang
Muh. Fitrah Ramadhan, Mahasiswa Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Universitas Hasanuddin (UNHAS), yang tengah menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Desa Assorajang, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, melaksanakan program kerja individu yang berfokus pada pengelolaan limbah ikan menjadi pakan ternak berupa tepung ikan.
Program ini berjudul “Pemanfaatan Limbah Ikan Menjadi Tepung Ikan Sebagai Bahan Pakan Alternatif di Desa Assorajang” dan dilatarbelakangi oleh banyaknya sisa pengolahan ikan asin seperti kepala dan tulang ikan yang belum termanfaatkan secara optimal. Padahal, bagian ini masih kaya akan nutrisi seperti protein, kalsium, dan fosfor yang sangat bermanfaat jika diolah kembali sebagai bahan pakan ternak.
Pelaksanaan program dimulai dengan melaukan observasi yang dilakukan kurang lebih 2 minggu dan ditemukan salah satu olahan khas bugis lawa bale hanya memanfaatkan daginnya saja, sedangkan bagian lain seperti tulang ikan dan kepala ikan belum dimanfaatkan secaraoptimal setelah itu dilakukan edukasi kepada masyarakat terkait potensi limbah ikan sebagai pakan, dilanjutkan dengan demonstrasi langsung pembuatan tepung ikan mulai dari pengeringan, hingga penghalusan. Kegiatan ini menyasar ibu rumah tangga pengolah ikan dan ibu PKK desa Assorajang.

Kegiatan pelatihan dan demonstrasi dilaksanakan di Aula Kantor Desa Assorajang, kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, Jumat, 25 Juli 2025.
Kepala Desa Assorajang, Andi Samanrukka, S.IP., turut menyambut baik kegiatan ini karena dianggap sejalan dengan kebutuhan desa dalam mengurangi limbah organik dan membuka peluang ekonomi baru berbasis sumber daya lokal.
“Program kerja ini diharapkan dapat memberikan inovasi peluang usaha bagi warga Desa Assorajang khususnya dalam mengelolah limbah tulang ikan,” ucapnya dalam sesi penutupan kegiatan.
Dengan terealisasinya program kerja ini, mahasiswa KKN-T Unhas gelombang 114 berharap dapat memberikan solusi berkelanjutan dalam mengelola limbah perikanan, sekaligus memperkenalkan teknik pembuatan pakan lokal yang murah, sehat, dan ramah lingkungan. Lebih dari itu, warga desa didorong untuk menjadikan olahan tepung ikan ini sebagai langkah awal menuju wirausaha mikro berbasis desa.
